The Secret World of Arrietty: Fantasi Masa Kecil yang Terwujud

Poster dari Film Arrietty.

Waktu kecil, kamu pernah punya fantasi apa aja sih? Memang suatu hal yang wajar seorang anak kecil memainkan dunia fantasi dalam pikirannya sendiri. 

Cuplikan yang sering kita lihat di film atau dongeng yang sering dibaca dalam sebuah buku, tentu  membuat otak kita bekerja, berfantasi, membuat sebuah skenario seolah-olah kita berada dalam situasi seperti yang digambarkan pada film atau dongeng tersebut.

Berfantasi adalah suatu hal yang menyenangkan. Tak jarang, kita berharap bahwa fantasi kita akan menjadi nyata. Keajaiban-keajaiban itu bukan hanya ada dalam sebuah film maupun dongeng, tapi bisa kita rasakan dalam kehidupan nyata.

Salah satu fantasiku waktu kecil adalah bisa punya teman layaknya Tinker Bell dalam dunia nyata. Iya, Tinker Bell yang mungil nan lucu itu. 

Kenapa bisa? Jadi ceritanya waktu kecil aku punya gantungan kunci dengan bentuk Tinker Bell. Bentuknya yang sama-sama kecil seperti di film membuatku kadang berfantasi bahwa ia benar-benar hidup dan bisa aku ajak bicara.

Betul. Tidak salah lagi, aku berbicara dengan sebuah gantungan kunci. 

Kedengarannya aneh, tapi, ya namanya anak kecil. Aku berusaha menghidupkan fantasiku dengan cara demikian. 

Aku merasa memiliki teman 'rahasia' yang berbeda dari manusia pada umumya.

Fantasi teman masa kecilku ini ternyata tertuang dalam sebuah film animasi dengan judul "The Secret World of Arrietty". Yups, lagi-lagi anime besutan Studio Ghibli.

Ini adalah anime kedua dari Studio Ghibli yang aku tonton setelah "Howl's Moving Castle".

Sssttt, tulisan ini mengandung spoiler!!!

Jalan Cerita

The Borrowers

Arrietty sebagai salah satu kaum The Borrowers.


Arrietty merupakan seorang The Borrowers (peminjam) dengan wataknya yang pemberani, rasa ingin tahu tinggi, dan keras kepala. Mungkin kamu akan bertanya-tanya, apa sih The Borrowers itu? 

Jadi wujudnya seperti manusia, tapi berukuran kecil, dengan panjang sekitar 10 Cm. Ya, kurang lebih sama seperti ukuran Tinker Bell.

Arrietty tinggal bersama dengan ayahnya yang bernama Pod dan ibunya Homily pada bagian lantai paling bawah sebuah rumah terpencil yang terletak di pinggiran Tokyo.

Adapun rumah itu milik seorang bibi bernama Sadako. Nah, Sadako ini punya keponakan (ganteng, ehehe) namanya Sho.

Sho ternyata punya penyakit dan harus melakukan operasi jantung. Sembari mengisi liburan musim panas sekaligus menjadi ajang refreshing sebelum operasi dilaksanakan, akhirnya Sho  sementara tinggal di rumah bibinya tersebut.

Bibi Sadako juga mengutus seorang wanita bernama Haru untuk mengurus rumah dan menyediakan kebutuhan Sho selama tinggal di sana.

Oke, jadi dua tokoh utama dalam anime ini adalah Arrietty dan Sho.

Kita balik lagi ke Arrietty dan keluarganya.

Agar bisa bertahan hidup, ayah Arrietty harus berburu untuk meminjam atau lebih tepatnya mengambil berbagai sumber daya yang dimiliki oleh manusia normal pada umumnya, misalnya sebagian kecil dari gula, remahan biskuit, air, tisu, bahkan hingga listrik.

Ya, mereka hanya mengambil sebagian kecil agar keberadaannya tidak diketahui oleh manusia. Selain itu, meskipun hanya mengambil sedikit tapi itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam beberapa minggu, bahkan beberapa bulan ke depan.

Peminjaman Pertama

Peminjaman pertama yang dilakukan Arrietty.


Di usianya yang sudah menginjak 14 tahun, akhirnya tiba saatnya Arrietty untuk melakukan peminjamannya sendiri. 

Hal ini sudah sangat dinantikannya dari sejak lama. Emang jiwa petualang Aietty ini tinggi banget.

Tapi Homily, ibu Arrietty ini tampak tidak rela melepas anaknya yang akan melakukan sebuah peminjaman. Apalagi ada pendatang baru di rumah itu, Sho, yang ditakutkannya bisa lebih berbahaya dari pemilik rumah.

Namanya juga anak cewek, satu-satunya lagi, pasti agak berat bagi Homily untuk melepas anaknya pergi ke dunia manusia.

Meskipun demikian, Arrietty tetap bertekad dan meyakinkan ibunya bahwa ia akan berhati-hati agar keberadaannya tidak diketahui oleh manusia.

Ayahnya pun memberikan lampu hijau agar Arrietty bisa mulai belajar melakukan peminjaman.

Hari yang dituggu pun tiba. Arrietty akan melakukan perburuan peminjaman pertamanya. Ia berangkat bersama dengan sang ayah.

Ada beberapa barang yang rencananya akan mereka 'pinjam' yaitu gula dan tisu.

Apakah peminjaman perdananya ini akan berhasil?

Di tengah jalan, tampak Arrietty dan ayahnya belum menghadapi kesulitan yang berarti. Arrietty hanya bertemu dengan satu ekor kecoa yang berhasil diusirnya dengan menggunakan sebuah tongkat.

Arrietty dan ayahnya juga berhasil mengambil satu balok gula dari dapur.

Selanjutnya, mereka berencana untuk mengambil beberapa helai tisu. Ayah dan anak ini pun masuk ke sebuah ruangan lain. 

Arrietty sangat takjub karena mereka masuk ke dalam sebuah rumah dengan perabotan mewah dan berkilau yang ternyata rumah tersebut adalah rumah boneka yang dimiliki keluarga Sho.

Mereka pun akhirnya terus berjalan untuk mengambil satu lembar tisu yang posisinya tepat berada di samping tempat tidur Sho. 

Pada saat Arrietty dan ayahnya akan menarik tisu dari dalam wadah, ternyata Sho membuka matanya dan mengetahui keberadaan keluarga Borrowers ini. 

Arrietty pun segera memberikan kode kepada ayahnya. Mereka akhirnya memutuskan untuk pergi dan tidak jadi mengambil tisu.

Malangnya, saat Arrietty akan berjalan, balok gula yang dibawa Arrietty terjatuh karena tasnya terbuka. Ia pun sangat sedih karena gagal menyelamatkan hasil peminjaman dengan ayahnya itu.

Saat akan pergi, Sho berkata kepada Arrietty agar tidak takut kepadanya. Sho sangat ingin melihat Arrietty karena ibunya pernah bercerita bahwa semasa muda juga pernah melihat manusia kecil (The Borrowers)

Sho juga berkata jika dirinya melihat Arrietty di taman rumah.

Mendengar hal tersebut, Arrietty penasaran dan ingin menunjukkan diri di hadapan Sho. Namun, hal itu diurungkannya. 

Ia pun memutuskan kembali ke rumah bersama dengan ayahnya.

Di perjalanan, Arrietty merasa sedih dan bersalah kepada ayah dan ibunya. Hal ini dikarenakan keberadaan mereka sudah diketahui oleh Sho yang merupakan manusia.

Keluarga Pak Pod pun mulai khawatir dan mempersiapkan diri untuk berpindah sambil terus memantau keadaan apa yang akan terjadi ke depannya.

Mungkin, Tidak Semua Manusia itu Jahat

Percakapan pertama kali Arrietty dan Sho.


Rasa penasaran Arrietty terhadap Sho semakin kuat. Apalagi semenjak Sho memberikan sekotak gula ditambah dengan tulisan "You forgot something".

Arrietty berpikir bahwa Sho bukanlah manusia jahat seperti yang sering diceritakan oleh ayah dan ibunya.

Gadis mungil itu secara diam-diam memutuskan menemui Sho untuk menyampaikan agar Sho tidak menganggu keluarganya lagi.

Pada saat itu, pertama kalinya Arrietty dan Sho saling berkomunikasi. Namun, Arrietty belum berani menunjukkan wujudnya di hadapan Sho.

Sho juga mengatakan jika dirinya sangat iri kepada Arrietty yang memiliki keluarga. Ya, orang tua Sho diceritakan sudah berpisah.

Sho sendiri tidak pernah melihat wajah ayahnya seperti apa, sedangkan ibunya sangat sibuk dengan pekerjaan.

Bahkan saat Sho membutuhkan seseorang untuk menemaninya selama pra-operasi, sang ibu tidak hadir di sisinya karena sedang mengurus bisnis.

Setelah pertemuan itu, ada sedikit harapan dalam hati Arrietty bahwa tidak semua manusia itu mengerikan seperti yang diceritakan ayah dan ibunya.

Meskipun demikian, Pod tetap bersikeras agar mereka semua bisa segera pindah dari rumah tersebut. 

Sudah Saatnya untuk Pergi

Arrietty bertemu Sho sebelum pergi.


Di tengah usaha mencari wilayah baru untuk dihuni, ternyata ayah Arrietty terluka. Beruntung, ada seorang Borrowers lain yang membantunya menyelamatkan diri, namanya adalah Spiller.

Kehadiran Spirell menumbuhkan harapan pada keluarga Arrietty bahwa mereka tidak sendirian dan bangsa sejenis mereka belum punah.

Sebelum resmi berpindah mencari tempat yang menurut keluarganya lebih aman, Arrietty memutuskan untuk menyampaikan salam perpisahan dengan Sho.

Mereka berdua bertemu di taman rumah. Di sanalah Arrietty akhirnya berani menampakkan diri di hadapan Sho. Sho pun terpukau melihat wujud asli Arrietty yang menurutnya sangat cantik. 

Mereka berdebat mengenai banyak spesies di muka bumi ini yang sudah punah. Di mana hal tersebut bisa saja menimpa Borrowers, bahkan Arrietty pun tidak tahu berapa makhluk peminjam yang masih tersisa di muka bumi ini.

Saat itulah, Arrietty baru mengetahui jika ternyata Sho memiliki penyakit jantung. Bahkan Sho pun merasa tidak ada harapan hidup lagi baginya.

Menurut Sho, operasi yang akan dia lakukan hanya sia-sia. Ia merasa dirinya tidak akan bisa sembuh dari penyakit yang dideritanya.

Arrietty pun merasa iba dengan kondisi yang diderita Sho.

Percakapan yang dilakukan oeh Sho dan Arrietty ternyata diketahui oleh Haru. Haru yang sudah lama penasaran dengan wujud dari The Borrowers ternyata malah berhasil menemukan rumah keluarga Arrietty.

Bukan hanya rumah mereka, Haru berhasil menangkap Homily yang kala itu sedang membuat teh di dapur.

Homily yang sempat berteriak akhirnya didengar oleh putrinya. Saat itu pun Arrietty mengetahui bahwa ibunya dalam masalah.

Bagaimanakah nasib Homily selanjutnya? Apakah Arrietty dan Pod juga akan tertangkap dan dimusnahkan oleh Haru? Atau bahkan malah menjual keluarga Borrowers?

Review

Studio Ghibli tidak pernah mengecewakan. 

Meskipun tidak banyak menunjukkan pemandangan alam yang indah seperti pada beberapa filmnya. Namun Studio Ghibli mampu menggambarkan kehangatan rumah Bibi Sadako yang berada di pinggiran Kota Tokyo dengan sangat baik.

Rumah keluarga Arrietty yang terletak pada lantai bagian bawah pun dibuat dengan sangat apik dan memiliki desain interior yang unik. 

Suasana rumah Bibi Sadako yang asri dan kamar Arrietty yang terlihat aesthetic.


Palette warna yang digunakan pada film kali ini pun juga sangat memanjakan mata, apalagi keindahan bunga-bunga yang ada di taman rumah Bibi Sadako. Warna-warni dan cantik sekali.

Yang paling aku suka adalah film animasi ini terlihat sangat memperhatikan detail dengan baik. Tokoh utama yang mungil, tentu barang-barang serta perabotan yang digunakan oleh keluarga Arrietty untuk bertahan hidup juga merupakan barang-barang yang mini.

Arrietty saat memanjat menggunakan sepasang anting dan menjemur baju di sela-sela besi bawah tanah.


Namun, tidak jarang juga Arrietty dan keluarga memanfaatkan barang manusia biasa untuk membantu meringankan pekerjaan mereka.

Seperti misalnya penjepit jemuran yang digunakan Arrietty untuk mengikat rambut, double tape serta anting yang digunakan untuk memanjat, serta jarum pentul yang dijadikan senjata oleh Arrietty.

Perabotan yang digunakan Arrietty dan keluarga.


Detail lain yang bisa ditemukan adalah keberadaan jejeran paku yang bisa digunakan sebagai tangga juga bagian sela-sela rumah yang biasanya mudah dilewati oleh berbagai hewan seperti kecoa maupun tikus, menjadi jalan bagi Arrietty dan Pod agar bisa masuk ke dalam rumah manusia.

Rumah boneka milik ayah Bibi Sadako juga menjadi salah satu bukti jika film ini dibuat dengan detail. Mulai dari berbagai perabotan dan alat-alat dapur, bahkan terdapat juga lukisan-lukisan kecil ala rumah klasik manusia pada umumnya. Cantik deh pokoknya.

Film ini cocok banget untuk kamu yang ingin refresh pikiran sejenak dari hiruk pikuk kehidupan dunia, sebab "The Secret World of Arrietty" merupakan film animasi yang minim konflik. 

Ketegangan baru muncul ketika Haru berhasil menemukan rumah Arrietty sehingga menyebabkan ibunya harus tertangkap dan dikurung pada sebuah botol kaca.

Dari sini mulai terasa perlawanan kaum The Borrowers terhadap manusia, yaitu Haru. 

Meskipun bukan perlawanan yang sengit atau sampai menumpahkan darah, tapi bagian ini menurutku cukup seru.

Terus, film ini juga memiliki jalan cerita yang tidak bertele-tele. Penonton tidak disuguhkan dan tidak harus cari tahu asal muasal dari The Borrowers

Penonton tidak harus memecahkan teka-teki untuk bisa menemukan pesan dari film animasi ini.

Jadi, film ini sangat cocok ditonton dari usia anak-anak sekalipun.

Arrietty dan Sho menggambarkan hubungan dua makhluk yang tidak biasa. Meskipun demikian, mereka tetap berusaha untuk bisa melindungi dan menghibur satu sama lain.

Film ini juga mengajarkan pentingnya menjaga dan menghargai keberadaan makhluk hidup lain di sekitar manusia, baik itu hewan, tumbuhan, atau bahkan kaum The Borrowers seandainya ada di dunia nyata. 







Komentar

Postingan Populer